Dulu dulu...
Anak kota itu hanya sempat bermain komputer
mendaki tepian waktu penuh cita
menumpang sinar mutiara, jadilah dia sang wira
mengisi malam dgn kerlipan impian
dan siangnya meneroka ilmu berkongsi pengalaman
Kini..
Biarkan si Luncai terjun
biarkan, biarkan....
Sesekali bila diri terapung-apung sendiri, terkial2 mencari tepian, terasa jiwa direntap rentap...
Tenggelam timbul tak keruan, lemas dlm pasrah, terasa hati ditarik tarik
Mengharap untung sabut atau untung batu, hujan emas atau hujan batu
hanya biarkan si Luncai terjun dgn labu labunya.....
biarkan, biarkan...
biarkan, biarkan...
tiada tangan menghulur, tiada mata memandang
hanya kelemahan jadi taruhan
kejatuhan umpama sindiran
0 comments:
Post a Comment